Wednesday, April 20, 2016

Pemuda dan investasi




Pemuda kok mikirin investasi ?? hooyy jadi pemuda harusnya mikirin seneng seneng kan apalagi pas pertama dapat kerja pas pertama dapat gaji kalo bias langsung beli ini itu semuanya harus di beli kan. Eksekutip muda kok bajunya lungsuran pas masih jadi mahasiswa yo gak boleh, nanti gak gaul kekinian hits mbreee. Uhuuukk pemikiran yang baru jadi eksekutip muda kebanyakan sih gitu. Kalo gak gitu harus keliling Indonesia coy gak boleh kalah sama may trip may edventur ihuuuuyyy. Kalo urusan hari tua mah urusan nanti. Yaah apalah daku yang inspirasinya masih jejak petualang yang presenternya masih Mbak Riani Djangkaru yang pas muda masih kece bingiitzz. Hluuukk kenapa saya merasa jadi udah tuaa aaakkkkkk, enggak lah ya umur gueh masih 24 tahun coy enggak tua-tua banget.
Kenapa saya buat tulisan ini ? karena hati nurani saya terenyuh *wiiihhh sambil nyibakin rambut* terenyuh kepada banyaknya anak anak muda yang baru kerja tapi gak bisa memanfaatkan masa produktifitas mereka. Coba lihat berapa banyak diantara kita yang punya temen udah kerja satu tahun dua tahun tiba-tiba resign eehhh baru sebulan setelah resign udah bingung mau ngutang buat sekedar beli rokok. Alamakkk uang hasil kerja kau setahun di kemanakan anak mudaaaaa, jawabannya sih beragam, ada yang buat hape baru, jam tangan baru yang harganya jutaan, kredit motor baru sampek tiap hari buat nongkrong ke café café maha biar terlihat keceehhh.
alasan klasiknya sih gak tau caranya investasi, lhaa investasi kan gak Cuma perkara beli saham di bursa efek Indonesia aja, beli emas juga termasuk investasi kok, atau alasan klasik lainnya uangnya gak cukup buat beli emas, saham atau tanah, helllloow situ punya gadget mahal Cuma buat pamer sama selfie doank ?? mbok gadgetnya yang mahal itu ya di pake buat browsing hal-hal yang bermanfaat sebentar, ada reksadana *lain kali deh kita bahas reksadana biar seru* kalau mau nabung emas juga udah buanyaaakk bank atau pegadaian yang siap memfasilitasi, gak harus langsung beli berbatang-batang emas. Eehhh tapi kan gaji ku cumak cukup buat bertahan hidup aja nih, bilangnya sih gitu tapi tiap ngepost di instagram atau path yg di posting mesti foto segelas starbak yang cetar membahana dengan captionnya yang sangat menginspirasi dan banyaknya tanda lope lope yang menghiasinya uhuk uhuuukkk. Atau yang paling hits sih jadi traveler dadakan dan di sertai dengan caption “Jangan di rumah aja Indonesia itu indah” uhuuukk jadi terharuuuu
Apa artinya gak boleh jalan-jalan, nongki nongki cantiikk sama temen-temen di tempat gaul, ya boleh bingitttzz tapi apa susahnya nyisihin dikit buat masa depan *saya kira gak sesusah ngelupain masa lalu sama mantan mu itu kok eehhmaaap. Jangan nunggu tua dulu baru mikirin investasi, mumpung masih muda ini saatnya berpikir gajimu tiap bulan buat nambah asset atau nambah utang jediiaarrr sekian dan terima kasih.

Wednesday, January 20, 2016

Entahlah

Hari ini, untuk kesekian ratus kalinya atau mungkin kesekian puluh ribu kalinya "dia"  kembali hadir dalam mimpi saya. Entah ada angin apa yg jelas dia mampu membuat saya kembali melakukan hal hal gila walau dalam mimpi. Karena kenangan yang terlalu indah atau luka yg di buatnya terlalu sempurna ? Entahlah. Yang jelas perpisahan yang tidak tepat pada waktunya memberi kesan yang sangat mendalam.
Sama seperti konsep marketing memang, jika anda di kecewakan oleh seorang yang benar benar anda harapkan hal itu tidak akan hilang dengan cepat. Beri kesan yang baik pada konsumen anda atau konsumen anda akan membenci anda selamanya.
Perubahan memang sangat fleksibel, lihat sekeliling anda dan anda akan bisa menguasai pasar.
Cinta dan marketing seperti pinang di belah dua, kadang simple tapi di sisi lain amat sangat rumit. Menegangkan tapi kita juga sangat membutuhkannya.

Beri konsumen pelayanan terbaik anda dan jangan sekali kali memberikan "luka yang terlalu sempurna" maka percayalah konsumen akan loyal dengan kita.

*medaeng 21 januari 2016
06.00 wib

Tuesday, January 19, 2016

"KITA"

ketika semua tiba pada saatnya
suatu masa ketika kita bermimpi
meraih puncak tertinggi ini
puncak yang konon dewa-dewa pun bertempat tinggal disana
yang akhirnya membawa kita berpetualang mengarungi jalan
setapak yang sepertinya tidak punya ujung
kabut tipis yang menyelimuti ranukumbolo dan dinginnya angin
yang menusuk hanya menjadi pemanis perjalanan
kita yang sempurna
ketika aku melihat wajah-wajahmu
wajah perkasa yang selalu menemaniku
semuanya menjadi indah
seindah semburan debu yang kita lihat
di puncak jonggring salaka
ketika kita menikmati dari balik bukit
sambil bermimpi untuk meraihnya
akankah kita masih akan bermimpi
aku dan kalian melihat hijaunya alam
ketika kesunyian dan kebisuan ini
semakin menjadi aku dan kau hanya bisa terdiam
kawan terimalah tanganku ini
jabatlah lebih erat sampai kita
menyelesaikan akhir perjalanan kita